Selasa, 22 Maret 2016

Tugas 2 Management Strategik Sidomuncul

Tugas 2:  MANEGEMENT STRATEGIK SIDOMUNCUL

Proses perusahaan dalam menyusun strategi , serta penjelasan efektifitas Implementasi
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai implementasi CSR dalam supply chain yang dilakukan di PT SidoMuncul Kecamatan Bawen Jawa Tengah maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Pengimplementasian CSR dalam supply chain pada PT SidoMuncul telah diterapkan dengan baik jika dilihat dari teori Prince of Wales International Bussiness Forum baik dalam kegiatan produksi, pemilihan pemasok, hubungan dengan karyawan, pengolahan limbah, kegiatan R&D, dan hubungan dengan konsumen.
Implementasi ini antara lain adanya kegiatan produksi yang baik yang ditunjukkan dengan sertifikat CPOB dan CPOTB dari Balai POM, pelaksanaan audit pemasok oleh perusahaan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi para karyawan, pemberian gaji dan tunjangan yang sesuai, pengolahan limbah perusahaan yang lebih baik, dan tanggung jawab perusahaan kepada konsumen dengan memproduksi produk yang baik, higienis dan sertifikasi Balai POM.
Akan tetapi, jika dilihat berdasarkan teori Ernst and Young, pengimplementasian CSR dalam supply chain PT SidoMuncul memiliki beberapa kekurangan dalam melakukan pelaporan kegiatan CSR yang dapat dipublikasikan, code of conduct dalam penilaian kegiatan CSR, kesepakatan para stakeholder, dan kegiatan bagi para pemegang saham karena perusahaan bukan merupakan perusahaan Tbk.
Perusahaan juga kurang mengimplementasikan code of conduct dalam melakukan audit pemasok untuk mencapai sustainability supply chain. Code of conduct yang dimaksud antara lain pemilihan pemasok yang juga memperhatikan isu-isu sosial dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, memperhatikan lingkungan kerja karyawan, memberikan hak-hak karyawan yang sesuai, dan memperhatikan kelestarian lingkungan alam.
Terkait dengan sistem pelaporan implementasi CSR dalam supply chain, perusahaan tidak memiliki suatu bagian khusus yang menangani CSR sehingga pelaporan perusahaan juga dinilai masih sangat kurang untuk hal ini.
Perusahaan tidak memiliki laporan CSR tersendiri yang dapat dipublikasikan kepada umum, laporan hanya diberikan kepada manajemen dan dinas sosial saja sebagai laporan pertanggungjawaban atas suatu kegiatan. Contohnya, dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan karyawan maka bagian personalia yang harus membuat laporan yang kemudian diberikan kepada direksi sebagai pertanggungjawaban.
Implementasi CSR dalam supply chain perusahaan memberikan value added antara lain peningkatan kualitas dan kinerja karyawan, peningkatan kepercayaan masyarakat atau konsumen dalam mengkonsumsi produk sehingga adanya peningkatan penjualan dari waktu ke waktu, keselarasan hubungan yang terjalin dengan masyarakat sekitar dalam menjalankan kegiatan produksi, kualitas bahan baku yang tetap terjaga, meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang lebih bervariatif sehingga mempertahankan posisi perusahaan dalam pasar yang semakin bersaing.

Implementasi dalam Produk
Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, memastikan produk jamu nasional merupakan unggulan di pasar Asean. Implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tidak akan merubah posisi produk jamu Indonesia di pasar Asean. 


“Kalau di seluruh Asean, tidak ada yang menang sama Indonesia, karena yang paling banyak pengalaman, bukan soal takut atau enggak takut (persaingan MEA),” ujar Irwan kepada wartawan, di sela-sela acara minum jamu bersama di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (16/1). 

Menurutnya, untuk mendorong ekspor di pasar Asean maupun global, produk jamu harus dihargai di dalam negeri sendiri. Selain itu, diperlukan pembinaan kepada penjual jamu gendong yang dinilai menjadi ujung tombak produk jamu.


Pembinaan meliputi kebersihan maupun terkait khasiat jamu. Irwan meyakini, di tahun 2015, potensi pertumbuhan sektor industri jamu semakin tinggi.  Dia juga menilai perlunya Indonesia belajar dari China yang bisa mengekspor produk dan kebudayaan. 


“Tradisi kebudayaan ini harus dilestarikan,” imbuhnya. 

Irwan menambahkan, dalam dua bulan ke depan, PT Sido Muncul bakal meluncurkan produk terbarunya. Namun, Irwan enggan menyebutkan secara rinci spesifikasi produk yang akan diluncurkan. Menurutnya, pada 2015 produk PT Sido Muncul yang paling laris yakni Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Kuku Bima Jamu, dan Alangsari.

Kementerian Perindustrian mencatat, industri jamu terus menunjukkan peningkatan omzet dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, penjualan mencapai Rp 15 triliun dan 2015 diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. Saat ini, terdapat 1.160 industri jamu yang terdiri atas 16 industri skala besar dan 1.144 industri skala kecil dan menengah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia khususnya Jawa.

1 komentar:

  1. mr pedro dan perusahaan pinjamannya benar-benar hebat untuk diajak bekerja sama. dia sangat jelas, teliti dan sabar saat dia membimbing saya dan istri saya melalui proses pinjaman. dia juga sangat tepat waktu dan bekerja keras untuk memastikan semuanya siap sebelum menutup pinjaman. mr pedro adalah petugas pinjaman bekerja dengan sekelompok investor yang membantu kami mendapatkan dana untuk membeli rumah baru kami, Anda dapat menghubungi dia jika Anda ingin mendapatkan pinjaman dengan tingkat rendah yang terjangkau 2 rio email dia di . pedroloanss@gmail.com atau chat whatsapp: + 1-863-231-0632

    BalasHapus