Tugas 2: MANEGEMENT STRATEGIK SIDOMUNCUL
Proses
perusahaan dalam menyusun strategi , serta penjelasan efektifitas Implementasi
Berdasarkan dari hasil penelitian
mengenai implementasi CSR dalam supply chain yang dilakukan di PT SidoMuncul
Kecamatan Bawen Jawa Tengah maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Pengimplementasian CSR dalam supply
chain pada PT SidoMuncul telah diterapkan dengan baik jika dilihat dari teori
Prince of Wales International Bussiness Forum baik dalam kegiatan produksi,
pemilihan pemasok, hubungan dengan karyawan, pengolahan limbah, kegiatan
R&D, dan hubungan dengan konsumen.
Implementasi ini antara lain adanya
kegiatan produksi yang baik yang ditunjukkan dengan sertifikat CPOB dan CPOTB
dari Balai POM, pelaksanaan audit pemasok oleh perusahaan, pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan bagi para karyawan, pemberian gaji dan tunjangan yang
sesuai, pengolahan limbah perusahaan yang lebih baik, dan tanggung jawab
perusahaan kepada konsumen dengan memproduksi produk yang baik, higienis dan sertifikasi
Balai POM.
Akan tetapi, jika dilihat berdasarkan
teori Ernst and Young, pengimplementasian CSR dalam supply chain PT SidoMuncul
memiliki beberapa kekurangan dalam melakukan pelaporan kegiatan CSR yang dapat
dipublikasikan, code of conduct dalam penilaian kegiatan CSR, kesepakatan para
stakeholder, dan kegiatan bagi para pemegang saham karena perusahaan bukan
merupakan perusahaan Tbk.
Perusahaan juga kurang
mengimplementasikan code of conduct dalam melakukan audit pemasok untuk
mencapai sustainability supply chain. Code of conduct yang dimaksud antara lain
pemilihan pemasok yang juga memperhatikan isu-isu sosial dengan melakukan
pemberdayaan masyarakat, memperhatikan lingkungan kerja karyawan, memberikan
hak-hak karyawan yang sesuai, dan memperhatikan kelestarian lingkungan alam.
Terkait dengan sistem pelaporan
implementasi CSR dalam supply chain, perusahaan tidak memiliki suatu bagian
khusus yang menangani CSR sehingga pelaporan perusahaan juga dinilai masih
sangat kurang untuk hal ini.
Perusahaan tidak memiliki laporan CSR
tersendiri yang dapat dipublikasikan kepada umum, laporan hanya diberikan
kepada manajemen dan dinas sosial saja sebagai laporan pertanggungjawaban atas
suatu kegiatan. Contohnya, dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan karyawan maka
bagian personalia yang harus membuat laporan yang kemudian diberikan kepada
direksi sebagai pertanggungjawaban.
Implementasi CSR dalam supply chain
perusahaan memberikan value added antara lain peningkatan kualitas dan kinerja
karyawan, peningkatan kepercayaan masyarakat atau konsumen dalam mengkonsumsi
produk sehingga adanya peningkatan penjualan dari waktu ke waktu, keselarasan
hubungan yang terjalin dengan masyarakat sekitar dalam menjalankan kegiatan
produksi, kualitas bahan baku yang tetap terjaga, meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan produk yang lebih bervariatif sehingga
mempertahankan posisi perusahaan dalam pasar yang semakin bersaing.
Implementasi
dalam Produk
Presiden Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, memastikan
produk jamu nasional merupakan unggulan di pasar Asean. Implementasi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) tidak akan merubah posisi produk jamu Indonesia di pasar
Asean.
“Kalau di seluruh Asean, tidak ada yang menang sama Indonesia, karena yang
paling banyak pengalaman, bukan soal takut atau enggak takut (persaingan MEA),”
ujar Irwan kepada wartawan, di sela-sela acara minum jamu bersama di
Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (16/1).
Menurutnya, untuk mendorong ekspor di pasar Asean maupun global, produk jamu harus
dihargai di dalam negeri sendiri. Selain itu, diperlukan pembinaan kepada
penjual jamu gendong yang dinilai menjadi ujung tombak produk jamu.
Pembinaan meliputi kebersihan maupun terkait khasiat jamu. Irwan
meyakini, di tahun 2015, potensi pertumbuhan sektor industri jamu semakin
tinggi. Dia juga menilai perlunya Indonesia belajar dari China yang bisa
mengekspor produk dan kebudayaan.
“Tradisi kebudayaan ini harus dilestarikan,” imbuhnya.
Irwan menambahkan, dalam dua bulan ke depan, PT Sido Muncul bakal meluncurkan
produk terbarunya. Namun, Irwan enggan menyebutkan secara rinci spesifikasi
produk yang akan diluncurkan. Menurutnya, pada 2015 produk PT Sido Muncul yang
paling laris yakni Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Kuku Bima Jamu, dan Alangsari.
Kementerian Perindustrian mencatat, industri jamu terus menunjukkan peningkatan omzet dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2014, penjualan mencapai Rp 15 triliun dan 2015
diperkirakan mencapai Rp 20 triliun. Saat ini, terdapat 1.160 industri jamu yang
terdiri atas 16 industri skala besar dan 1.144 industri skala kecil dan
menengah yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia khususnya Jawa.
mr pedro dan perusahaan pinjamannya benar-benar hebat untuk diajak bekerja sama. dia sangat jelas, teliti dan sabar saat dia membimbing saya dan istri saya melalui proses pinjaman. dia juga sangat tepat waktu dan bekerja keras untuk memastikan semuanya siap sebelum menutup pinjaman. mr pedro adalah petugas pinjaman bekerja dengan sekelompok investor yang membantu kami mendapatkan dana untuk membeli rumah baru kami, Anda dapat menghubungi dia jika Anda ingin mendapatkan pinjaman dengan tingkat rendah yang terjangkau 2 rio email dia di . pedroloanss@gmail.com atau chat whatsapp: + 1-863-231-0632
BalasHapus